Institut Teknologi Bandung

SpaceX CEO Elon Musk on the next giant leap for mankindPemateri pertama, yaitu Prof. Andriyan, menyampikan materi dengan judul ”Revolusi Kuantum Kedua”. Beliau menyampaikan perkembangan teknologi informasi berbasis kuantum, khususnya isu, tantangan, dan peluang pergeseran dari Revolusi Kuantum Pertama menuju Teknologi Informasi Kuantum Kedua yang mengedepankan Komputasi, Supremasi, dan Kriptografi. Selaku pemateri kedua, Prof. Freddy menyampaikan materi dengan judul ”Dunia Kuantum dan Aplikasinya Dalam Pengembangan Sains dan Teknologi”. Pembahasan materi kedua ini menekankan perkembangan terkemuka dalam ranah Sains Kuantum, mulai dari Pengenalan Fisika Kuantum hingga Aplikasi Kuantum, baik yang klasik seperti Quantum Transport (model fotosintesis pada tanaman), maupun yang lebih mutkahir seperti Unifikasi Kuantum dan Gravitasi, Entropi Entanglement dan Termodinamika Lubang Hitam, serta Entanglement pada Awal Alam Semesta (Era Inflasi). Materi terakhir webinar FGB ITB disampaikan oleh Prof. Hermawan dengan judul ”Sebuah Jalan ke Komputasi Kuantum: Kasus Perancangan Material Fungsional Lanjut”. Prof. Hermawan memaparkan sejarah penelitian CMD-QE Lab ITB hingga tertarik pada penggunaan Komputasi Kuantum dalam perancangan Material Lanjut. Meski masih dianggap fenomena tidak biasa dan memerlukan waktu untuk aplikasi sehari-hari, Komputasi Kuantum memiliki keunggulan karena dapat meningkatkan kinerja hasil pengukuran secara eksponensial. Pada sesi diskusi, Prof. Andriyan menyampaikan bahwa penggunaan komputer kuantum bisa menjadi solusi untuk permasalahan Matriks Hadamard. Kurva Eliptik) bisa memecahkan password dan keamanaan” lanjut Prof. Pada sesi pertanyaan berikutnya, Prof. Hasanuddin Z Abidin dari Kelompok Keahlian Geodesi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB mempertanyaan makna ”kuantum” untuk memberikan refleksi bagi orang awam karena terlalu banyak penggunaan istilah tersebut seperti ”Quantum Learning, Quantum Shodaqoh, dan Quantum Amal”. Kuantum merupakan ketidakpastian jawab Prof. Freddy, dan unusual phenomena tutur Prof.

Dalam rangka Penyusunan Rekomendasi dan Kebijakan tentang Konsep Dasar dan Strategi Integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan, Badan Perencanaan & Pengembangan/Rumah Gagasan UII mengadakan diskusi tematik di Gedung Prof. Diskusi bertemakan Islam dan integrasi keilmuan tersebut menghadirkan Prof. K.H. Yudian Wahyudi, Ph.D. Mengintegrasikan Islam dan keilmuan dalam bidang pendidikan (pada level sekolah menengah dan perguruan tinggi) adalah langkah krusial demi menyongsong kejayaan Islam, ia menyebutnya sebagai visi ‘Menemukan Kembali Ibn Sina’. Nama Ibn Sina digunakan sebagai representatif filsuf-filsuf Muslim tingkat dunia seperti Al-Farabi dan Ibn Rusyd. Setidaknya, ada 2 usulan yang disampaikan Yudian pada diskusi tersebut. Pertama, harus membangun SLTP dan SLTA MIA (Matematika dan Ilmu Alam) yang fokus pada Ujian Nasional (UN). Mata pelajaran yang kurang menjadi kebutuhan nasional dapat dikurangi. “Ke depannya hanya lulusan SLTA MIA lah yang boleh kuliah ke fakultas-fakultas kedokteran dan teknik. Jelas sekali, tanpa mereka, Ibn Sina tidak akan ditemukan kembali! Prof. K.H. Yudian Wahyudi, Ph.D.

Industri 4.0 adalah model yang bergeser ke manufaktur dan produksi cerdas terdesentralisasi dari sistem lama yang terpusat. Industri 4.0 mengacu pada otomatisasi manufaktur dan penciptaan pabrik cerdas. Dampak Industri 4.0 pada berbagai aspek seperti rantai nilai global, pendidikan, kesehatan, lingkungan, pasar tenaga kerja dan banyak ekonomi dan sosial diharapkan. Pertanian 4.0 diambil dari istilah “Industri 4.0” dan mengacu pada peningkatan integrasi TI dan teknologi komunikasi dengan produksi pertanian di mana perspektif masa lalu, sekarang dan masa depan dijelaskan menggunakan sistem jaringan cerdas yang menggabungkan berbagai jenis data dari berbagai sumber yang sangat berpotensi meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Transparansi juga muncul dalam manajemen rantai pasokan dan rantai nilai komoditas pertanian strategis. Pertanian 4.0 sangat bermakna dan bermanfaat bagi pertanian serta lingkungan di mana kegiatan ekonomi hilir mencapai pelanggan akhir secara lebih vcepat damn efisien. Model untuk masa depan adalah pertanian yang sepenuhnya otomatis dan otonom. RI 4.0, bagaimanapun, bukan hanya tentang mesin dan sistem yang cerdas dan terhubung, namun cakupannya jauh lebih luas.

Daniel James Harmon (born January 3, 1973) is an American writer, producer, and actor. He is best known as the creator and producer of the NBC/Yahoo! Screen sitcom Community (2009-2015), creator and host of the comedy podcast Harmontown (2012-2019), co-creator of the Adult Swim animated sitcom Rick and Morty (2013-present) and its subsequent franchise along with Justin Roiland, and co-founder of the alternative television network and website Channel 101 along with Rob Schrab. Milwaukee, Wisconsin, on January 3, 1973. He graduated from Brown Deer High School in Brown Deer, Wisconsin, and attended Marquette University. He briefly attended Glendale Community College in Glendale, California, an experience which would later form the basis of his sitcom Community. Harmon was a member of ComedySportz in Milwaukee, alongside Rob Schrab, a member of the sketch troupe The Dead Alewives. They produced an album, Take Down the Grand Master, in 1996. Harmon frequently appeared at Milwaukee’s Safehouse free comedy stage early in his career.