Optimalisasi SDM Di Tengah Pandemi

Warzone best STG44 loadout: STG44 class setup and how to unlock the STG44 in Warzone and Vanguard - Eurogamer.netKedua prioritas, apakah pemerintah telah melakukan kajian mendalam dan menentukan sektor mana yang akan menjadi prioritas utama yang menjadi target penguasaan teknologi? Pemilihan prioritas ini menjadi “sangat penting” karena penguasaan teknologi strategis di Indonesia sudah sangat-sangat dibutuhkan di berbagai sektor. Ketiga, mobilisasi dukungan politik. Ada tidaknya kemauan politik juga tergantung pada kemauan dan kemampuan untuk menggalang dukungan bagi program riset dan pengembangan teknologi. Program kemandirian teknologi yang dijalankan pemerintah harus mendapat dukungan dari kekuatan politik lain. Tanpa adanya dukungan politik maka dilema kemandirian teknologi akan kembali menjadi mimpi karena riwayat pemerintah yang sangat singkat dan sewaktu waktu akan tergantikan dengan pemerintahan baru. Tanpa dukungan politik juga bisa menjadikan kemandirian teknologi Indonesia kembali berhadapan dengan resistansi politik, oleh karenanya pemerintah semestinya selalu berkompromi dengan kekuatan politik lain. Keempat penegakan hukum berupa hukuman yang berat bagi industri industri yang melanggar kesepakatan kerja bersama pemerintah dalam mendukung kemandirian teknologi Indonesia. Tanpa sanksi yang berat, pelaku industri tentu tidak memiliki keterikatan dalam mendukung inovasi kemandirian teknologi negara dengan memperhatikan keuntungan kedua belah pihak. Kelima, keberlanjutan usaha, yaitu bagaimana program program kemandirian teknologi merupakan usaha yang diikhtiarkan terus menerus? Political will cenderung berarti bahwa pemerintah secara defacto dan dejure menyetujui sebuah program kemandirian teknologi atau mereformasi kebijakan yang telah ada dengan sangat serius, baik untuk menerima hibah atau mengambil pinjaman yang dirancang untuk mendanai program tersebut. Adanya “kemauan politik” pemerintah dapat dianggap sebagai dukungan dari para pemimpin politik untuk menghasilkan perubahan kebijakan teknologi. Keberhasilan atau kegagalan kebijakan strategis untuk kemandirian teknologi tergantung dari seberapa dalam political will pemerintah dapat dipakai sebagai pisau analisis untuk menghasilkan kemandirian dan kemajuan teknologi dan inovasi. Seringkali tampak dihadapan publik saat ini adalah tidak “bergaulnya” dengan baik komunitas yang tertarik bidang teknologi dan kelompok masyarakat yang tertarik pada bidang politik. Ilmuwan dibalik teknologi berjuang dengan aturan “permainan politik”, sementara politisi cenderung mengandalkan retorika daripada sains untuk menarik pemilih mereka.

Sebaliknya negara-negara terbelakang (underdeveloped countries), negara-negara yang menjadi obyek penjajahan atau negara-negara dunia ketiga adalah negara-negara yang umumnya tidak menguasai sains. Melihat fakta ini saja tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa sains adalah kekuatan utama menguasai dunia; Science is power.! Dari sains itulah lahir aneka macam produk teknologi yang sangat dibutuhkan oleh umat manusia untuk mengatasi berbagai macam problematika kehidupannya. Negara yang tidak menguasai sains sudah bisa dipastikan akan bergantung pada negara-negara maju, khususnya dalam hal teknologi. Hal ini yang kemudian membuat negara-negara maju terutama negara superpower semakin arogan dan sewenang-wenang terhadap negara-negara berkembang. Negara-negara maju, terutama yang ada di Barat, umumnya adalah negara-negara yang kekayaan alamnya miskin. Tetapi mengapa mereka justru tampil sebagai kekuatan dunia? Tiada lain karena penguasaannya terhadap sains sangat matang. Sebaliknya, negeri-negeri berkembang yang sumber alamnya rata-rata sungguh luar biasa kaya, justru banyak yang menjadi kekuatan subordinat dari negara-negara maju. Faktorya jelas, negera-negara berkemban masih terbelakang di bidang sains. Jauh sebelumnya filosof era renaissance, Francis Bacon, sudah memberi warning : knowledge si power (pengetahuan adalah kekuatan).

Ketika kita mengira konsep ini merupakan sebuah kenyataan, dititik itu pula, kita memasuki pintu penderitaan. Di dalam berbagai literasi riset dan inovasi dikenal sebuah “teori valley of death inovasi”, yaitu lahirnya “resistansi” dan “kegagalan” dalam mengindustrialisasi sebuah inovasi. Sebagai contoh nyata adalah “memproduksi masal pesawat udara merupakan kemustahilan”, juga “perlunya effort yang tidak kalah luar biasa untuk mengindustrialisasikan garam farmasi”. Sejatinya, hampir semua hasil riset menjadi seperti mimpi, jauh dari kenyataan dan manfaat. Ia hanyalah sebentuk “abstraksi” yang dihasilkan oleh pikiran manusia, kemudian terperangkap ke dalam sebuah peristiwa politis yamg melelahkan. Konsep-konsep tersebut telah memisahkan makna hakiki “kemandirian” dari kenyataan dan mengurung bangsa kita ke dalam kesalahpahaman yang diwariskan, ibarat infeksi penyakit kronis. Hal ini sama seperti mengira bahwa mimpi adalah realita. Rakyat sepertinya dibiarkan hidup menderita tercabut dari kenyataan untuk menjadi bangsa yang mandiri yang nyatanya terkurung di dalam sebuah mimpi mimpi yang tak berkesudahan. Di berbagai belahan dunia, para Negara maju telah menempatkan teknologi sebagai alat untuk “memandirikan” negara dari kemiskinan, Teknologi memungkinkan berbagai bangsa untuk menanam lebih banyak makanan, memperlambat perubahan iklim, bahkan untuk menyediakan semua kebutuhan energi untuk mengakhiri sejumlah penderitaan rakyat dari pemberontakan politik yang menantang “status quo”.

On January 2, 2018, Harmon alluded to sexual misconduct from himself towards other people. Megan Ganz, a writer who worked with him on Community, named herself as a victim of his misconduct. He responded by attempting to apologize, and though Ganz said she appreciated his gestures, she refused to forgive him. After the exchange, he made a lengthy apology on his podcast Harmontown and went into detail about his wrongdoings, which included making advances on Ganz and then mistreating her after she turned him down. Ganz ultimately accepted his apology; she said that she felt vindicated by his admission, called it a “masterclass in how to apologize”, and urged her Twitter followers to listen to it. In July 2018, Harmon received criticism when a comedy skit from 2009 resurfaced. The video, titled “Daryl”, was intended to be a parody of Dexter and featured Harmon acting out raping a baby. Vox noted that the video was dug up and circulated on 4chan as part of a co-ordinated attempt by the alt-right to smear public figures who were perceived as having leftist and liberal viewpoints.